A.
Pengertian Agresivitas
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa agresivitas merupakan pakan perilaku yang
melukai orang lain atau siksaan yang disengaja untuk menyakiti orang lain.
B.
Aspek-
aspek Agresivitas
Menurut Wills (2010:123) mengatakan bahwa persepsi terhadap tayangan ditelevisi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kepada individu yang mengaitkan beberapa aspek persepsi sebagai efek dari penyiksaan, perkelahian, dan pembunuhan yang menyebabkan perilaku meniru, reaksi emisional, dan kecendrungan prilaku agresif. Lebih lanjut Menurut Taylor (2009:524-526) aspek persepsi terhadap tayangan kekerasan ditelevisi terdiri dari beberapa aspek, antara lain:
Menurut Wills (2010:123) mengatakan bahwa persepsi terhadap tayangan ditelevisi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kepada individu yang mengaitkan beberapa aspek persepsi sebagai efek dari penyiksaan, perkelahian, dan pembunuhan yang menyebabkan perilaku meniru, reaksi emisional, dan kecendrungan prilaku agresif. Lebih lanjut Menurut Taylor (2009:524-526) aspek persepsi terhadap tayangan kekerasan ditelevisi terdiri dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek
kognitif
Aspek kognitif mengenai tayangan kekerasan berupa citra atau persepsi yang dibangun individu saat dan sesudah menonton tayangan kekerasan ditelevisi. Persepsi tentang dunia dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya dalam televisi. Efek kognitif dari tayangan kekerasan ditelevisi meliputi pengetahuan teknis tiap individu akan tidak kekerasan individu yang menonton tayangan kekerasan akan mengetahui bagaimana gaya berkelahi. Efek kognitif tayangan kekerasan berhubungan dengan penilaian individu mengenai realitas yang ditampilkan televisi dengan realitas sebenarnya.
Aspek kognitif mengenai tayangan kekerasan berupa citra atau persepsi yang dibangun individu saat dan sesudah menonton tayangan kekerasan ditelevisi. Persepsi tentang dunia dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya dalam televisi. Efek kognitif dari tayangan kekerasan ditelevisi meliputi pengetahuan teknis tiap individu akan tidak kekerasan individu yang menonton tayangan kekerasan akan mengetahui bagaimana gaya berkelahi. Efek kognitif tayangan kekerasan berhubungan dengan penilaian individu mengenai realitas yang ditampilkan televisi dengan realitas sebenarnya.
b. Aspek
afektif
Tayangan
kekerasan dan kekerasan dilayar televisi, telah lama menimbulkan kegelisahan.
Menurut penelitian, remaja yang telah menonton tayangan kekerasan dilayar
televisi mengalami susah tidur, karena terbayang peristiwa tersebut. Fenomena
tersebut menggambarkan meningkatnya kecemasan pada diri seseorang sesudah
menonton tanyangan kekerasan, hal ini berarti bagaimana empati tiap individu
mengenai kekerasan yang terjadi pada realitas ditelevisi dengan realita nyata,
terutama kepada korban atau perilaku kekerasan. Media televisi dapat memberikan
efek yang tajam dari tayangan kekerasan terhadap khalayak salah satunya yakni desensitization effects. Berkurang atau
hilangnya kepekaan kita terhadap kekerasan itu sendiri.
c.
Aspek konatif
Perilaku meniru adegan kekerasan yang ditayangkan ditelevisi, dimana suatu kejahatan yang dilaporkan dimedia kemudian ditiru oleh individu. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sugihartono (dalam Taylor (2009:7) bahwa persepsi dipengaruhi oleh:
Perilaku meniru adegan kekerasan yang ditayangkan ditelevisi, dimana suatu kejahatan yang dilaporkan dimedia kemudian ditiru oleh individu. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sugihartono (dalam Taylor (2009:7) bahwa persepsi dipengaruhi oleh:
·
Pengetahuan, pengalaman
atau wawasan individu
·
Kebutuhan individu
·
Kesenangan dan hobi
individu
·
Kebiasaan atau pola
hidup sehari-hari
d. Aspek Behavioral (perilaku)
Merupakan
aspek tentang Behavioral (perilaku), dampak dari tayangan kekerasan
ditelevisi dapat mempengaruhi perilaku
masyarakat.
Menurut
Suminar (2004:160) ada beberapa aspek yaitu aspek fisik, aspek psikologis,
aspek sosial dan aspek ekonomi.
a. Aspek fisik : terjadi pola kehidupan
b. Aspek
psikologis : berupa perasaan ketakutan, muncul gejala depresi, merasa tidak
berdaya, menurunya gairah untuk menjalani
kehidupan sehari- hari, bahkan muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.
c. Aspek
sosial : timbul perasaan malu terhadap orang lain dan terbatasnya interaksi
dengan orang lain.
d. Aspek
ekonomi : korban harus mengeluarkan biaya untuk pengobatan fisik dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Baron dan Byrne (2005:140-141)
ada beberapa aspek agresivitas
remaja diantaranya:
a. Agresi
fisik.
Perilaku yang
dimaksudkan menyakiti fisik individu lain. Misalnya: memukul, menendang.
b. Agresi
verbal
Perilaku yang dimaksud
mengancam, memaki, dll.
c. Agresi
pasif
Perilaku dimaksudkan
menyakiti individu lain tapi tidak dengan fisik ataupun verbal melainkan dengan
menolak bicara, tidak menjawab pertanyaan dan tidak peduli.
Berdasarkan diatas dapat disimpulkan
bahwa persepsi terhadap tayangan kekerasan di televisi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi
kepada individu yang mengaitkan aspek persepsi
yaitu aspek kognitif,
afektif, konatif, dan behavioral (perilaku), aspek fisik, aspek
psikologi, aspek sosial, aspek ekonomi, agresi verbal dan agresi pasif.
C. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Agresivitas
Baron dan Byrne (2003:533) menyatakan
ada 2 kondisi penyebab timbulnya agresivitas
remaja, yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal.
Kondisi
internal terdiri dari:
a. Kepribadian
Keseluruhan cara
seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
b. Hubungan
Interpersinal
Sebagai
hubungan yang erat yang terjadi antara dua individuatau lebih
c. Kemampuan
kesanggupan, kecakapan,
kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri atau
kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil
Kondisi eksternal terdiri dari:
a. Frustasi
Penyebab yang sangat
kuat dari agresi atau kegagalan dalam
mencapai tujuan
b. Profokasi
Tindakan oleh orang lain
yang cenderung memicu agresi pada diri si penerima, sering kali karena tindakan
tersebut di persepsikan berasal dari maksud yang jahat
c. Model
yang kurang baik
Orang yang melakukannya
tidak ingin atau tidak dapat melakukan agresi terhadap sumber provokasi awal
Afiati (2002:25) menyebutkan beberapa faktor penyebab timbulnya perilaku agresif, diantaranya yaitu:
Afiati (2002:25) menyebutkan beberapa faktor penyebab timbulnya perilaku agresif, diantaranya yaitu:
a. Faktor
keluarga
Kondisi keluarga dapat
memicu timbulnya perilaku agresif remaja, antara lain sikap penolakan orang tua
terhadap anak, komunikasi yang kurang baik antara orang tua dan anak, tidak
konsistennya orangtua dalam menerapkan aturan dan disiplin sehingga anak
mengalami kegagalan dalam mengembangkan identitas diri, kondisi keluarga yang
tidak menyenangkan, dan lain- lain.
b. Faktor
media massa
Banyak penelitian yang
mengungkap bahwa media massa, khususnya televisi, yang menampilkan adegan
kekerasaan dan kejahatan turut berperan dalam memunculkan perilaku agresif
remaja, karena remaja suka meniru adegan kekerasan yang dilihatnya di televisi.
Semakin banyak remaja menonton kekerasan melalui televisi, maka tingkat agresi
remaja akan semakin meningkat pula.
Menurut Dariyo (2004:109) menyebutkan beberapa
faktor penyebab timbulnya perilaku agresif, diantaranya yaitu:
a. Kondisi
keluarga yang berantakan (broken home).
Keluarga yg integritas, hubungan akrab, dan solidaritasnya telah rusak oleh ketegangan dan konflik
Keluarga yg integritas, hubungan akrab, dan solidaritasnya telah rusak oleh ketegangan dan konflik
b. Kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua.
Akibat dari kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua mempengaruhi tingkat agresif remaja
c. Status
sosial ekonomi orang tua yang rendah.
Dimana akibat status sosial ekonomi orangtua rendah, remaja akan semakin melukai orang lain dan akan meningkatkan perilaku agresif dalam situasi hidup sehari- hari
Dimana akibat status sosial ekonomi orangtua rendah, remaja akan semakin melukai orang lain dan akan meningkatkan perilaku agresif dalam situasi hidup sehari- hari
d. Penerapan
disiplin keluarga yang tidak tepat (kurang).
Dari kurangnya perilaku
disiplin dalam keluarga, remaja akan bertingkah laku agresif karena kurangnya
binaan dari orangtua
Berdasarkan diatas
dapat disimpulkan bahwa
agresivitas merupakan konsep
dinamis yang terkait dengan perkembangan individu.
Beberapa faktor penyebab agresivitas antara lain: Kondisi keluarga yang berantakan, kurangnya perhatian dan kasih sayang
orangtua, status sosial ekonomi
orangtua yang rendah, penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat, dan pengaruh
sosial budaya dalam
kehidupan sosialisasi individu. Dan dari
faktor keluarga, faktor media massa, faktor internal dan eksternal.
Kak bisa minta daftar pustakanya? Mohon bantuannya kak terimakasih :)
BalasHapusbedanya agresivitas dengan perilaku agresif apa ya?
BalasHapusIya dafpus dong
BalasHapusDan mohon jelaskan bedanya perilaku agresif dengan agresivitas...
apakah agresivitas baru hanya sekedar sifatnya sedangkan perilaku agresif itu sdh bnr2 trjdi kekerasan fisik maupun verbal
Iya dafpus dong
BalasHapusDan mohon jelaskan bedanya perilaku agresif dengan agresivitas...
apakah agresivitas baru hanya sekedar sifatnya sedangkan perilaku agresif itu sdh bnr2 trjdi kekerasan fisik maupun verbal
eeahhh adminnya bingung diminta dapus sama penjelasannya. kasih penjelasannya dong min, jangan asal share aja wkwkw
BalasHapus